Selasa, 13 Oktober 2009

Kamis, 20 Agustus 2009

YANG AKU TAHU, INGAT DAN RASAKAN

Kita menyerap banyak hal dari dunia; citra, suara, teks, simbol, sentuhan dan lainnya. Semua itu menimbulkan sensasi yang pada gilirannya melahirkan imajinasi, ingatan dan visi.
Sensasi yang nota bene berasal dari indera itu akhirnya juga di cerap secara nalar menjadi pengetahuan. Sensasi / imajinasi artistik, ingatan dan pengetahuan bercampur baur dalam benak kita, karena itu kita sering sulit membedakan antara mengetahui dan merasakan. Pada kasus 'firasat' seseorang sebenarnya tengah merasakan sesuatu tetapi pada akhirnya malah sering menjadi seperti telah mengetahui sesuatu.

Minggu, 19 April 2009

SUDAMALA



Situs Sudamala
Mixed Media on Canvas
120 X 120 cm
2009


Kisah-kisah Sudamala menjadi dasar dari pegelaran ruwatan ( upacara Membersihkan diri terhadap hal-hal yang tidak baik) dan pembangunan Candi – candi Hindu pasca kejayaan Maja Pahit. Contoh Peninggalan itu adalah pada Candi Cetha dan Sukuh.

Walaupun telah dianggap mengalami beberapa pergeseran dan percampuran dengan nilai asli, nilai–nilai tersebut justru masih relevan hingga sekarang. Pertarungan antara hati nurani dan pencapaian tujuan bukankah terjadi demikian seru saat ini?

Dengan meletakkan nilai lama tersebut ke dalam konteks sekarang terutama lewat simbol modern yaitu bahasa visual berupa desain Interface Pada kebudayaan layar digital bahkan lewat citra satelit, saya ingin mengatakan bahwa kehendak untuk menyucikan diri adalah nilai umum dan tidak terbatasi oleh jaman, bahkan perlu jadi peringatan di tengah carut marut sistem nilai kita sekarang.

Kamis, 12 Maret 2009

DRAWING DOKUMENTER

DRAWING
Gambar dari segi teknis lebih mudah dirumuskan sebagai guratan arsir atau gosok dengan material kering dan tidak berwarna. Sedang melukis menggunakan material basah dan berwarna. Namun batasan-batasan teknis ini sekarang cenderung samar. Seniman rupanya tidak mau terkungkung pada rumusan yang dianggap membatasi.
Bagi kalangan fanatik, gambar/ menggambar bisa disebut sebagai "Mother Of Art", ibu dari segala seni. Hal itu berdasarkan anggapan bahwa setiap karya seni, bahkan desain dan lainnya akan bermula dari rencana dan pikiran seniman yang tertuang pada awalnya berupa gambar.(Mikke Susanto, Membongkar Seni Rupa).

Selasa, 10 Februari 2009

TEORI SEMESTA HOLOGRAM YANG INSPIRATIF

Beberapa saat yang lalu saya mendapat kiriman E book dari seorang teman, dalam salah satu babnya ada tema yang sangat menarik perhatian saya yaitu mengenai Teori Alam semesta Hologram. Saya memang menggemari segala hal ikhwal alam semesta mungkin karena sifatnya yang selalu misteri.

Teori itu bermula dari temuan Alain Aspect bahwa dalam lingkungan tertentu partikel-partikel sub atomik, elektron, mampu berkomunikasi dengan seketika satu sama lain tanpa tergantung jarak yang memisahkan mereka. Tidak ada bedanya mereka terpisah beberapa jengkal atau sepuluhan milyar kilometer. (lebih lanjut , http://www.lintasberita.com/Entertainment/Sains/Alam_Semesta_Sebagai_Hologram)
Entah bagaimana, tampaknya setiap partikel selalu tahu apa yang dilakukan oleh partikel lain.
Masalah yang ditampilkan oleh temuan ini adalah bahwa hal itu melanggar prinsip Einstein yang telah lama dipegang, yakni bahwa tidak ada komunikasi yang mampu berjalan lebih cepat daripadakecepatan cahaya. Oleh karena berjalan melebihi kecepatan cahaya berarti menembus dinding waktu, maka prospek yang menakutkan ini menyebabkan sementara ilmuwan fisika mencoba menyusun teori yang dapat menjelaskan temuan Aspect. Namun hal itu juga mengilhami sementara ilmuwan lain untuk menyusun teori yang lebih radikal lagi.