Kamis, 12 Maret 2009

DRAWING DOKUMENTER

DRAWING
Gambar dari segi teknis lebih mudah dirumuskan sebagai guratan arsir atau gosok dengan material kering dan tidak berwarna. Sedang melukis menggunakan material basah dan berwarna. Namun batasan-batasan teknis ini sekarang cenderung samar. Seniman rupanya tidak mau terkungkung pada rumusan yang dianggap membatasi.
Bagi kalangan fanatik, gambar/ menggambar bisa disebut sebagai "Mother Of Art", ibu dari segala seni. Hal itu berdasarkan anggapan bahwa setiap karya seni, bahkan desain dan lainnya akan bermula dari rencana dan pikiran seniman yang tertuang pada awalnya berupa gambar.(Mikke Susanto, Membongkar Seni Rupa).
ORIENTASI
Masih menurut Mikke, gambar memiliki tiga kegunaan.

Gambar sebagai Notasi, dikenal sebagai Sketsa (Sketch). Umumnya semacam catatan, jadi lebih pada garis yang kadang sekilas karena dikerjakan dalam tempo cepat. Sifatnya masih belum ditawarkan sebagai karya utuh atau masih sebagai desain.

Gambar sebagai Karya adalah karya utuh atau telah selesai dan berdiri sendiri. Jadi gambar itu telah memperlihatkan kelengkapan pernyataan senimannya, relatif tidak butuh lagi digarap melalui karya lain.

Gambar sebagai studi, gambar bertujuan untuk mempelajari berbagai subyek atau tema yang pada saatnya nanti diselesaikan dalam bentuk lukisan, patung bahkan bangunan. Berbagai hal dipertimbangkan dalam drawing karena itu setelah karya lahir gambar akan menjadi artefak saja, tidak berdiri sendiri.Ia menjadi pengisi proses kreatif seniman.

TENTANG DRAWING SAYA
Beberapa karya drawing saya adalah berupa karya jadi, telah selesai dan berdiri sendiri. Jadi memenuhi segala hasrat dan pemikiran seni saya.Perbedaannya dengan lukisan secara prinsip hanya pada media. Secara teknis karena berupa gambar, unsur garis menjadi dominan dan tidak berwarna.

Tapi ada karya Drawing lain yang saya kerjakan yang lebih bersifat dokumentatif. Kemudian saya menyebutnya sebagai 'gambar(Drawing) Dokumenter'. Karya ini berasal dari keinginan saya untuk merekam benda atau kejadian yang saya anggap bernilai baik dari segi artistik,sejarah,kemanusiaan bahkan jurnalistik.Mengambil semangat dari Fotografi National Geographic yang bercitarasa tinggi secara artistik sekaligus memiliki bobot pengetahuan yang tinggi, drawing ini adalah pemenuhan dari impian saya mengenai rekaman yang bermuatan pengetahuan lewat sentuhan tangan.

Pendeknya Drawing Dokumenter adalah semacam media rekam sebagaimana halnya fotografi.
Pengertiannya hampir seperti Drawing Notasi, tetapi bersifat tuntas atau selesai dan bukan sama sekali tanpa refleksi.

Aspek lain dari 'Drawing Dokumenter' adalah adanya pembelajaran walaupun tidak untuk dilanjutkan pada karya lain. Maksud saya adalah pada proses mengerjakan Drawing ini saya akan terus mengamati bentuk, apapun subyeknya.Jadi amat berbeda dengan fotografi yang sekali jepret selesai dalam menggambar kita akan mengikuti setiap lekuk liku bentuk. Hal ini akan membantu kita untuk memahami bentuk atau lebih dari itu mempelajari sesuatu. Misalnya dalam menggambar situs purbakala pada 'Pasar Bubar',saya menjadi tahu bagaimana susunan dinding batu bata yang berumur ratusan tahun silam, bagaimana sebetulnya tiap relief dibangun dengan cermat.

Tidak ada komentar: