Senin, 29 September 2008

Desain Produk untuk Indonesia

Desain dalam arti tertentu sebetulnya telah menjadi bagian dari kehidupan orang Indonesia. Di tengah berbagai permasalahan yang mendera sudahkan desain berperan penting dalam memecahkan masalah? Salah satu akar permasalahan adalah kemiskinan yang nota bene akrab dengan rakyat jelata.
Desain yang berwawasan kerakyatan sepertinya perlu menjadi wacana, yaitu desain yang berpaling kepada permasalahan rakyat sehingga tujuan dan proses penciptaannya adalah atas dasar pertimbangan sumber daya yang ada.

Desain seperti apa yang kita maksud sebagai pemecah masalah dan sekaligus bisa menjadi rujukan nilai sebagai desain Indonesia? kita tidak memiliki apa yang secara pasti disebut sebagai desain Indonesia karena dalam tataran budaya keIndonesiaan adalah juga masalah besar yang belum terselesaikan.
Desain Indonesia rasanya akan bernasib sama dengan kesenian, Seni rupa Indonesia dan aspek kebudayaan lainnya dan hanya akan menjadi polemik yang berkepanjangan.

Seperti yang sudah disinggung di atas Desain Indonesia menurut hemat saya adalah desain yang pada prinsipnya adalah desain yang memecahkan masalah khas Indonesia dengan segenap aspek nilai artistik dan budaya yang melingkupinya. Aspek budaya disini bukan sekedar mencomot elemen artistik kemudian memaksakannya menjadi bagian desain tetapi dikembalikan lebih kepada ruang apresiasi terhadap lingkungan budaya perancangan, jadi sifatnya juga tidak menampik kemungkinan menjadi individual.

Alasannya adalah masing-masing pribadi yang terlibat dalam proses perancangan pasti akan membawa aspek budaya dalam bentuk apapun itu. Studi-studi Proses kreatif dalam dunia akademis pada kenyataannya selalu melibatkan latar belakang sejarah pelaku sebagai rujukan karya. Soal perancang kemudian sengaja mencomot langsung elemen budaya lokal tanpa memahaminya dengan baik itu adalah perkara lain.

Indonesia yang tengah mengalami kemelut multi aspek yang berkepanjangan membutuhkan rancang bangun desain yang baik. Desain seharusnya tidak menjadi menara gading karena menjadi ekslusive dan sulit diakses hingga hanya menjadi milik mereka yang berduit dan merasa melek desain.

Sudah saatnya apresiasi desain mengarah pada sumber daya lokal yang pada kenyataannya telah hidup. Berbagai karya cipta desain rakyat seperti bermacam-macam bentuk kerajinan mestinya perlu mendapat perhatian lebih, bukan hanya kepada pihak pemerintah tapi juga kalangan akademisi. Desain terutama 'produk desain' bukan melulu milik industri berkapital besar karena kenyataannya infrastrukur industri besar gagal terbangun. Masyarakat industri seperti yang dibayangkan tidak pernah terwujud.

Karya karya kerajinan / Craft yang justru secara nyata menjadi bagian penting Desain Indonesia sekaligus sebagai pemecah masalah tidak hanya demi desain itu sendiri tetapi juga untuk kemakmuran. Mereka yang merasa berkepentingan seharusnya melihat sumber daya ini agar kehidupannnya terjamin kemudian berkembang sebelum karya itu lumpuh oleh serbuan produk asing yang jauh lebih bersaing.

Tidak ada komentar: